Dua sembilan

Dear waktu,

Terima kasih perjalananku masih bisa berlanjut sampai hari ini. Setiap dari kita dibentuk oleh pengalaman masa lalu dan masa sekarang. Bahkan kita adalah cerminan pikiran kita untuk rencana masa depan.

Saat kecil aku belajar membedakan hal yang menyenangkan dan menyakitkan. Saat beranjak remaja, aku belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah. 

Saat menjadi dewasa, aku belajar itu semua tidak sesederhana itu. Menjadi dewasa bukan kalau tidak ini pasti itu. Kalau gak lagi bahagia, pasti lagi sedih. Pernah bingung gimana perasaan sendiri?

Semakin dewasa, aku akan tahu banyak hal. Aku akan tahu rasanya susah, mengeluh, menahan diri, merelakan, berbagi, mendukung, mengasihi. Aku harus paling mengenal diriku sendiri jauh dari siapapun. Aku harus berani bersikap, aku harus bisa mengandalkan diri sendiri.

Kadang menjadi dewasa itu menakutkan, kadang aku sering merasa aku ga mampu, aku belum siap.

Biarpun begitu, menjadi dewasa selalu tetap mengarah pada rasa syukur. Artinya aku boleh menangis di hari ulang tahunku, bukan karena impianku belum nyata, bukan karena aku belum sesukses dia, bukan karena aku merasa dilupakan.

Menjadi dewasa membuat aku sadar akan kesempatan dan waktu untuk menikmati kembali hidup. Merenungi 29 tahun lalu aku dilahirkan. Kembali memaknai kehidupan, merasakan lagi tubuh dan jiwa. Merasakan lagi kasih sayang dan doa orang-orang terdekat.

Menjadi dewasa itu penuh tantangan dan harapan. Apa yang kamu pelajari satu tahunmu kemarin? 

Memaafkan, menerima kembali. Buka hanya mereka yang butuh penerimaanmu, tetapi terlebih dirimu sendiri.

Comments