Mereka lebih suka

Jika memang terbeban, katanya lepaskan. Tapi bagaimana rasanya pergi lalu menyesal untuk kembali?

Bagaimana luka yang sudah harusnya hilang, sudah ditimbun dengan kebaikan, terbuka besar lagi. Bagaimana yang mereka nilai itu orangnya bukan hasilnya? Bagaimana mereka lebih suka personalnya karena lebih rajin menjilat daripada yang baik-baik saja.

Bagaimana mereka menghargai yang sudah benar-benar berjerih lelah daripada mereka yang bersantai di kasurnya.

Bagaimana zaman ini lebih senang yang berkata-kata kasar lalu tertawa bersama, daripada yang baik-baik saja menjaga perkataannya?

Entah apa aku yang terlalu serius, entah posisiku salah?

Comments