Menunggu nasi

Kegiatanku akhir-akhir ini menunggu nasi matang dari rice cooker mini berwarna pink. Sudah hampir enam hari isolasi mandiri, tidur sendiri, masak sendiri, cuci sendiri.

Rasa-rasanya seperti seru karena jauh dari keributan dan keribetan drama keluarga. Ya ada benarnya, kecuali kebingungan lain yang timbul seperti nanti sore makan apa? Nonton apa lagi? Begini rasanya hidup sendiri.

Balik lagi soal hidup, emang hidup seperti punya lika likunya sendiri. Kadang kesempatan datang tidak disaat yang tepat. Kadang hidup seperti tidak memberi pilihan lain. Kadang aku punya persepsi sendiri yang sebenarnya hanya perasaan sendiri saja.

Menunggu nasi matang bisa jadi salah satu waktu terbaik untuk duduk sambil mengorek isi hati dan kepala. Mudahan-mudahan walaupun tubuh masih perlu istirahat, kepala dan hatiku selalu sehat untuk semangat. Yang layu ditumbuhkan lagi, yang hilang digantikan lagi.

Semangat kita semua, jalan masih panjang, cerita masih menunggu sampai nyaman berlabuh.

Comments