User not found

Di suatu pagi yang cerah, aku tiba-tiba membayangkan jika di dunia ini ga ada Instagram.

Ga ada informasi yang menyebar dengan mudah. Ga ada orang berlomba menciptakan konten yang cantik dan dibayar karenanya.

Ga tahu gimana caranya share pengalaman, share outfit, share skill, sampai share keluh kesah.

Aku membayangkan akan ada banyak orang fokus dengan hidupnya (bukan sibuk menonton dan membandingkan hidup orang lain), mungkin akan ada banyak orang yang tergila-gila mengejar sesuatu untuk di share di sosial media. Mungkin ada yang ga tahu sesukses apa orang lain di sekitarnya, yang sebenarnya bisa jadi motivasi. Pasti akan lebih sulit untuk business  start up berjualan, dan parahnya ga ada yang tahu besok jadwal yoga jam berapa. 

Mendekatkan yang jauh (apalagi pas PDKT), menjauhkan yang dekat (kadang jadi yaudah tahu ah kabarnya tuh keliatan dari storiesnya, buat apa tanya).

Intinya, gimana kita menggangap sosial media itu, baik atau tidak, perlu dipertanyakan balik ke diri kita masing-masing. Fungsinya jangan sampai melebihi rasa sayang kita pada diri sendiri, rasa sebal terhadap orang lain, atau sesederhana ajang pamer seakan kita sedang berlomba. 

Coba cek lagi sehari kamu berapa lama main Instagram? Hey jangan mau di atur teknologi, hidupi hidupmu sendiri. Jalani dengan sukacita, cari apa yang membuatmu damai. Jika sosial media membuatmu penat, tinggalkan sampai kamu kembali siap.

Comments