Si bungsu

Di percakapan tengah malam, aku teringat tentang cerita anak bungsu yang hilang yang kembali ke tempat Ayahnya yang kaya raya, dalam batinnya seorang upahan tidak apa.

Saat jauh dari Ayahnya si bungsu menjadi miskin dan teman-temannya satu-satu meninggalkan dia. 

Teringat pula tentang iman yang dipelihara. Entah apa yang aku cari, sepertinya bukan hanya kebahagiaan, value, atau keseimbangan hidup. Tetapi apa lagi?

Mungkin ini saatnya aku mengalami tahun yang sulit. Tahun aku diuji, tahun aku digoyahkan. Tetapi jika dekat pada Ayah, hatiku tenang. Aku tidak kehilangan apapun, aku tidak berlomba untuk apapun. 

Aku si bungsu yang pada akhirnya berani melepaskan, ini hidup yang harus aku buktikan bersama-sama bahwa aku punya arah, aku akan berdampak dan di dalamNya aku menang.

Tidak perlu mengikuti dunia dan standartnya. Caraku adalah cara Ayahku.

Comments