Detak detik

Diam-diam gadis bertanya. Berapa jumlah waktu yang diperlukan untuk tinggal. Senja yang ia nikmati samar masuk lewat sela-sela jendela gedung bercat hitam.

Seribu kata tanya meluap untuk tahu pada akhirnya siapa yang kuat dan kokoh tidak goyah. Badai selalu ada, namun yang kuat yang bertahan.

Gadis bertanya apa isi kepalanya. Senyum, haru, benci dan kesal. Diam-diam senyum merasuk ke dalam ingatan dan isaknya menuntut untuk ditutupi. 

Tertuang dalam kepalanya. Arah tujuan dan kemungkinan. Gadis bertanya lagi apa yang harus dipertahankan dan mana yang harus ditenggelamkan.

Gadis berjanji akan menikmati waktu yang ada. Di kala mulut tidak bisa bersua, walaupun telinga juga tidak bisa mengelak, tetapi kilat matanya menyala. Seperti badai yang hendak ditaklukan.

Comments