Kopi

Jam minum kopiku berantakan. Sesuka hatiku, kapanpun aku mau. Deg-degan nyetir di Ibukota yang ramainya minta ampun, malam itu aku pergi sendiri hanya untuk membeli kopi. Supaya aku tetap waras dan tulisanku mengalir seperti kopi.

Menikmati harum kopi dan pelanggan yang mondar mandir mencari kopi. Entah sejak kapan aku menyukai kopi, suasananya. Kopi membuatku lebih santai menghadapi banyak hal. Karena banyak hal yang hanya perlu dilewati, tanpa harus banyak pikir. Ah andai hidup semudah itu, tidak perlu rencana tidak perlu banyak omong kosong.

Jam minum kopiku berantakan. Lagu di toko kopi ini mengalun, mengingatkan aku pada percikan di hari kemarin. Jam minum kopiku berantakan, tapi aku tidak peduli. Aku butuh kopi hari itu.

Comments