Bersiap berlayar

Semoga kendali ada sungguh di tangan Sang Pencipta, karena hari-hari di umur umur ini rasanya seperti penuh kendala. Aku menangis di bawah atap segitiga, karena terharu Sang Pencipta menyapaku pagi itu. Rupa-rupanya apa yang aku cari dan aku alami, sesuatu yang aku persiapkan mungkin menghindarkanku pada hal-hal buruk. Bisa jadi, atau aku belum siap untuk menjalani rencanaku sendiri.

Tidak mudah padahal doa selalu terselip dan kunci sudah aku miliki saat itu. Tetapi ada saja banyak hal yang membuatku berberat hati untuk melangkah. Entah mungkin aku si penakut, atau memang sudah jadi rencana lain. 

Semoga saja, hidupku yang terlihat begini dan tidak semenarik itu, bisa tetap aku hargai sambil bersabar menemukan sebuah pelabuhan yang akan membawa hatiku bersukacita. Semoga di sana, airnya mengalir tenang, udaranya sejuk, dan matahari menyinari sepanjang pagi. Banyak bunyi burung dan langkahku riang ringan.

Comments